http://ppid.polri.go.id/index.php?pages=about-humas
JARINGAN KOMPUTER
Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang
berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi
revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi
radio, tv dan komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media
distribusi informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi
jaringan komputer global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia,
pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui
media internet, peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi
wireless/selular menandai awal abad millenium.Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.
1.1 Pengertian
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous
atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel
(wireless).Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.
Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar.)
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan bersama-sama
Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain.
Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar node (komputer), yakni:
1.1.1 Peer to peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover
atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.
Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain.
Gambar 1.1. Peer to peer
1.1.2 Client – Server
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa
komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain
(client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang
boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan.Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software splikasi yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
v File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
v Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
v Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.
v DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan data.
Gambar 1.2. Model Client-Server dengan sebuah Server yang berfungsi umum
Gambar 1.3. Model Client-Server dengan Dedicated Server
1.1.3 Kelebihan jaringan peer to peer
ü Implementasinya murah dan mudah
ü Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
ü Tidak memerlukan administrator jaringan
1.1.4 Kekurangan jaringan peer to peer
ü Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
ü Tingkat keamanan rendah
ü Tidak ada yang memanajemen jaringan
ü Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
ü Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer
1.1.5 Kelebihan jaringan client server
ü Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
ü Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
ü Manajemen jaringan terpusat
ü Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
1.1.6 Kekurangan jaringan client server
ü Butuh administrator jaringan yang profesional
ü Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
ü Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan
ü Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
ü Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses
1.2 Jaringan Komputer dan Sistem
Terdistribusi
Sebelum jaringan komputer popular, user komputer pernah mengenal sistem
terdistribusi. Terdapat hal yang cukup membingungkan dalam pemakaian istilah
jaringan komputer dan sistem terdistribusi (distributed system).Persamaannya adalah keduanya merupakan sekumpulan komputer yang saling terkoneksi dengan dengan media transmisi yang relatif tidak jauh berbeda, sama-sama harus memindahkan file. Perbedaan yang lebih spesifik antara Jaringan Komputer dan Sistem Distribusi sbb:
Tabel 1.1. Perbedaan Jaringan Komputer & Sistem Terdistribusi
JARINGAN KOMPUTER
|
SISTEM TERDISTRIBUSI
|
Komputer yang terhubung merupakan
gabungan yang terdiri dari beberapa workstation atau juga gabungan komputer
server dan client
|
Komputer yang terhubung terdiri dari host
(komputer utama) dan terminal-terminal (komputer yang terhubung dengan
komputer host)
|
Beberapa komputer terhubung agar dapat
sharing, namun tiap pekerjaan ditangani sendiri sendiri oleh komputer yang
meminta dan dimintai layanan.
Server hanya melayani permintaan sesuai antrian yang
sudah diatur sistem. |
Beberapa host komputer terhubung agar
dapat mengerjakan sebuah atau beberapa pekerjaan besar bersama.
Host melayani beberapa terminal dan melakukan proses
berdasarkan input dari terminal-terminal |
Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh
media transmisi yang digunakan.
Lamanya suatu proses dipengaruhi oleh spesifikasi
hardware masing-masing station yg meminta layanan.User dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung (di komp station atau di server). |
Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh
sistem.
Lamanya suatu proses tergantung Sistem Operasi yang akan
memilih prosesor komputer mana yang akan digunakan.User tidak dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung di host. |
Metode komunikasi antar komputer dengan
model Peer to Peer atau Client Server.
|
Metode komunikasi antar komputer tersentralisasi
(terpusat pada komputer utama/host)
|
Masing-masing node atau workstation (pada
metode peer to peer) tidak membutuhkan komputer server khusus untuk menangani
seluruh pekerjaan.
Antar node bisa saling bertukar file atau resource yang
dimiliki, sesuai keinginan/permission yg diatur pemilik komputer. |
Masing-masing terminal membutuhkan host
(komputer utama) untuk dapat aktif melakukan pekerjaan dan berkomunikasi
dengan terminal lain.
Antar terminal tidak dapat saling sharing file atau
resource tanpa campur tangan host (supervisor host). |
Masing-masing user disetiap workstation
(client) sadar betul akan proses yang sedang terjadi apabila ia meminta
layanan atau mengirimkan data keserver.
User secara explisit (nyata) harus “login” pada server,
kalau ingin memanfaatkan resource yang dimiliki oleh server. Secara explisit
menyampaikan tugasnya dari jauh, secara explisit memindahkan file-file, namun
secara umum menangani sendiri seluruh manajemen jaringan. |
Masing-masing user disetiap terminal
tidak dapat menyadari proses yang berlangsung pada sistem
User tidak perlu melakukan pekerjaan secara explisit,
karena semua proses dan manajemen dilakukan/ ditangani secara otomatis oleh
sistem tanpa diketahui user. Meskipun secara umum seorang user pada tiap
terminal juga harus login untuk bisa memanfaatkan resource host. |
Tiap user memiliki identitas &
password yang unik untuk dapat login serta menggunakan resource yang terdapat
di server.
Umumnya user tidak bisa menggunakan ID yang sama, untuk
login ke server, namun policy seorang Admin dapat merubah aturan ini agar
sebuah ID dapat digunakan bersama-sama secara terbatas. |
Tiap user juga memiliki ID dan password
untuk dapat login ke host & menggunakan resource yang disediakan.
Umumnya beberapa terminal dapat menggunakan ID yang sama
untuk login ke komp host, namun Admin/Supervisor sistem dapat merubah dengan
hanya mengijinkan satu ID untuk tiap terminal. |
Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan
tidak harus transparan disatu lokasi, sehingga secara fisik tidak dapat
dilihat oleh user lain yang berada dalam jaringan.
|
Keberadaan sebuah atau sejumlah komputer
atau terminal autonomous, bersifat transparan (jelas) bagi user, biasanya
berada dalam suatu area lokasi.
|
Spesifikasi hardware server tidak harus
lebih baik dari hardware client
|
Spesifikasi hardware host (komputer
utama) harus lebih baik dari terminal.
|
Langganan:
Postingan (Atom)